Ada Peluang Besar Bisnis Pertanian Untuk Para Petani Milenial

Ada-Peluang-Besar-Bisnis-Pertanian-Untuk-Para-Petani-Milenial

Jika dahulu petani identik dengan pekerjaan kotor dan mencangkul saja, stigma tersebut pun kini terpatahkan.

Pasalnya, peluang bisnis dunia pertanian saat ini sangat besar, di mana semua negara harus memenuhi kebutuhan pangan bagi warganya, terutama di masa pandemi.

Pakar Pertanian, Adhie Widihartho mengatakan peluang untuk menjadi petani milenium terbuka lebar. Generasi muda dapat berperan sesuai keahlian dan minat yang diinginkan.

Dalam paparannya di Webinar Entrepreneur Agriculture ‘Petani Muda: Bertani Secara Cerdas’ pada Sabtu (11/9), kaum milenial bisa memilih kerjasama seperti kolaborasi, kemitraan, merger, join venture, inti-plasma, offtaker, korporasi, kooperasi, KSO -JO dan bapak angkat.

Baca juga: Yanmar memperkenalkan robot kebun anggur

“Jadi bertani harus memiliki hubungan yang banyak dengan setiap wilayah, karena kita tidak bisa bekerja sendiri, kita harus menjadi mitra strategis. Jadi banyak tempat untuk kita, (petani) tidak semua mencangkul, tidak semua traktor utama atau mengurus dagang, jadi semua punya bagiannya masing-masing -masing-masing,” ujar Adhie Widihartho.

Adapun mitra strategi tersebut seperti Alsintan (olah pasca panen), Agro Input (benih, pupuk, pestisida), Permodalan (kelayakan), Kontrak Kemitraan (petani, karyawan), Produsen Benih (benih, pendampingan, distribusi), Kementan (regulasi, fasilitasi kolaborasi), Pemda atau Dinas (perijinan, pembinaan, pengawasan), Pembeli (kontrak, jual, beli standar kualitas) dan Jasa lain (pergudangan, konsultan, asuransi).

Lebih lanjut Adhie mengungkapkan bahwa generasi milenial bisa menjadi inovator di dunia pertanian lewat perkembangan teknologi.

“Teman-teman semua (milenial) menjadi inovator yang luar biasa, karena digitalisasi sudah sedemikian pesat sehingga teman-teman semua bisa sebagai inovator untuk mengajak, memberikan inspirasi atau ide dan sebagainya,” terang Adhie.

“Petani influencer bisa mengajak teman-temannya ikut bertani bersama. Memiliki kemampuan untuk mengorganisir dan sebagainya dan tentunya bisa menjadi pemimpin informal di setiap kegiatan pertaniannya,” tutupnya.

Related Posts

Write a comment