Indonesia, dikenal sebagai negara agraris, memiliki sejarah panjang dalam sektor pertanian. Pada artikel pertanian kali ini, Hasjrat Yanmar merangkum tiga fakta menarik yang menunjukkan betapa pentingnya sektor ini dalam sejarah dan ekonomi Indonesia.
Padi: Ditaman Sejak 3000 Tahun Sebelum Masehi
Penanaman padi di Indonesia sudah dimulai sejak 3000 tahun sebelum masehi, berdasarkan bukti arkeologi di Pulau Sulawesi. Selama ribuan tahun, beras menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Bahkan, pentingnya pertanian ini terlihat dari relief di Candi Borobudur dan Candi Prambanan, yang menunjukkan aktivitas bertani. Fakta ini menunjukkan bahwa sejak zaman kuno, Indonesia telah menjadi pusat agrikultur yang kaya akan tradisi.
Rempah-rempah Indonesia Lebih Mahal dari Emas
Di abad ke-16, rempah-rempah Indonesia seperti pala dan cengkeh menjadi komoditas yang sangat berharga hingga lebih mahal dari emas. Kepulauan Banda dan Maluku menjadi pusat perdagangan rempah yang diperebutkan oleh bangsa Eropa. Melalui VOC, Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah ini di abad ke-17. Kejayaan rempah Indonesia ini menjadi bukti kekayaan sumber daya alam yang dimiliki negeri ini sejak dahulu kala.
Kelapa Sawit: Komoditas Utama Era Orde Baru
Pada era Orde Baru, kelapa sawit menjadi komoditas utama Indonesia. Perkebunan sawit diperluas, menjadikan Indonesia produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Selain kelapa sawit, Indonesia juga menjadi penghasil utama komoditas seperti kopi, karet, dan kakao, memperkuat statusnya sebagai negara agraris yang mendominasi pasar global.
Dengan sejarah panjang yang kaya akan hasil pertanian, Indonesia terus berperan sebagai negara agraris yang penting dalam perekonomian dunia. Berbagai komoditas unggulan ini tidak hanya menopang ekonomi, tetapi juga mencerminkan tradisi panjang agrikultur bangsa.
Hasjrat Yanmar, distributor resmi alat pertanian Yanmar di Indonesia