Selama berabad-abad, petani dikuasai dengan pemahaman bahwa keberhasilan pertanian didasarkan pada luasan lahan, seolah-olah lahan kecil adalah ciri kegagalan. Jadi jika ingin berhasil, petani harus bekerja di lahan-lahan luas.

Hal ini membuat petani dengan lahan sempit menjadi pesimis dan hanya pasrah menerima apa adanya. Namun dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, pemahaman ini akan runtuh perlahan-lahan. Dengan mengerti teknologi, orang-orang mulai memanfaatkan lahan sempit namun memberi hasil maksimal. Mereka akan segera menjadi produsen makanan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harper Adams, Inggris, sedang dilakukan pengujian terhadap peralatan pemantau pertumbuhan pemanen otomatis untuk buah dan sayur. Sementara untuk peternakan, sedang diuji teknologi pendeteksi untuk memudahkan penanganan kesehatan hewan.

Sambil pengujian-pengujian itu dilakukan, usaha meningkatkan teknologi pemonitor dan pemeliharaan kualitas tanah serta pembasmian hama tanpa penggunaan bahan kimia secara sembarangan juga dilakukan.

Beberapa dari teknologi ini sudah available sementara sebagian besar masih dalam tahap penelitian laboratorium. Jika teknologi ini berhasil, kita dapat meningkatkan produksi makanan dalam skala besar.