Mengenal Sistem Pertanian Monokultur

mengenal-sistem pertanian monokultur

Hasjrat Yanmar – Sistem Pertanian Monokultur adalah sebuah sistem pertanian yang paling sering di jumpai di beberapa lahan produksi komoditas pangan, seperti kedelai, padi, jagung dan lainnya.

Monokultur juga bisa diartikan sebagai cara penanaman di sebuah lahan dengan mengatur tata letak susunan urutan tanaman. Penggunaan system monoklutur di bidang pertanian tentu sangat penting sekali, karena akan berpengaruh terhadap hasil yang akan didapatkan nantinya.

Oleh karena itu untuk mengetahui detail lebih lanjut mengenai apa itu Sistem Pertanian Monokultur, Hasjrat Yanmar akan mengulas lebih lengkap pada artikel ini.

Pengertian Sistem Pertanian Monokultur

Sistem Pertanian Monokultur merupakan langkah budidaya di sebuah lahan pertanian yaitu dengan cara menanam hanya satu jenis tanaman saja. Oleh karenanya sistem monokultur membuat penggunaan lahan menjadi lebih efisien.

Dikarenakan proses perawatan lahan dan proses panen dilakukan secara tepat dan cepat dengan bantuan mesin pertanian. Terlebih lagi hal sistem monokultur ini juga bisa menekan biaya tenaga kerja. Karena jenis tanaman yang di tanam seragam.

Tapi sistem monokultur ini memiliki kekurangan, yaitu keseragaman kultivar bisa membuat proses penyebaran organisme pengganggu tanaman berkembang cepat, contohnya seperti OPT, hama, dan berbagai jenis penyakit tanaman.

Teknik menanam tanaman dengan sistem monokultur ini biasanya dilakukan dengan cara penanaman campur. Dimana akan ditanam bermacam jenis tanaman yang disatu lahan yang sama, baik itu secara spasial ataupun temporal.

Lalu apa saja kekurangan dan kelebihan sistem monokultur?

Berikut berbagai manfaat yang diperoleh dari sistem pertanian monokultur yang perlu Anda diketahui:

Budidaya Tanaman

Sistem pertanian monokultur mempunyai keuntungan tersendiri, salah satunya bisa menghasilkan panen dalam jumlah sangat besar dalam satu komoditas. Karena bisa memaksimalkan hasil pertumbuhan dengan tidak memberikan kesempatan persaingan terhadap jenis tanaman lain. Dengan demikian dapat memberikan manfaat yang banyak dalam budidaya tanaman.

Melalui sistem pertanian monokultur ini pula cara budidaya tanaman bisa lebih efisien dalam pengelolaan, karena hanya focus pada satu komoditas. Dengan begitu hasil panen yang diperolehpun akan jadi maksimal.

Berlaku di Kehutanan

Sistem pertanian monokultur ternyata tidak hanya bisa dipraktekan diarea persawahan dan lahan tanam-tanaman saja, tetapi juga bisa di aplikasikan di lahan kehutanan, yang pasti area tersebut cocok untuk dijadikan tempat menanam satu jenis pohon.

Melalui sistem pertanian monokultur ini maka terciptalah hutan homogen yang dapat memberikan hasil maksimal jika dibandingkan dengan proses penanaman menggunakan teknik campur tanaman.

Hasil tumbuh kembang pohon yang diperoleh pun jadi lebih besar, hal itu dikarenakan proses penyerapan nutrisi oleh tanaman terjadi secara maksimal.

Tidak sampai disitu, para petani pun juga akan fokus pada satu komoditas, sehingga diharapkan nantinya hasil yang didapat jadi lebih optimal. Intinya, dengan sistem pertanian monokultur komoditas yang ditanam bisa dibuat lebih efisien dalam proses penanaman.

Dengan begitu akan lebih ekonomis pula proses pengelolaannya, sehingga berdampak pada keuntungan yang jadi lebih besar.

Sistem pertanian monokultur ini pada intinya dibuat khusus untuk menggenjot produksi, sehingga keuntungan yang didapatkan oleh para petani bisa bertambah dikarenakan pada lahan tersebut tidak terjadi persaingan tanaman.

Selain itu pula dalam proses perawatannya tentu akan jadi lebih mudah. Dikarenakan hanya terdapat satu jenis komoditas saja didalam satu lahan, dengan begitu para petani tidak harus menyesuaikan cara perawatan yang berbeda pada masing-masing tanaman, cukup fokus saja untuk merawat satu jenis tanaman.

Tentunya saja berdampak positif untuk meminimalisir biaya operasional dan tenaga untuk perawatan tanaman, sehingga dapat menekan biaya produksi menjadi lebih rendah.

Kekurangan Sistem Pertanian Monokultur

Walau bagaimanapun system pertanian monokultur ini tidak luput dari beberapa kekurangan. Salah satunya yaitu proses penyebaran organisme pengganggu tanaman berkembang dengan cepat.

Penanaman yang dilakukan secara terus-menerus untuk satu jenis tanaman di satu lahan yang sama tentu saja dapat mengakibatkan ledakan jumlah populasi hama. Karena, makanan sebagai sumber kehidupan bagi si hama selalu tersedia sepanjang waktu karena tidak diselingi dengan tanaman yang lain.

Hal tersebut tentunya akan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah populasi hama. Jika tidak segera ditangani lewat pengendalian yang tepat, akibatnya akan mengalami penurunan jumlah produksi

Tidak hanya sampai disitu, sistem pertanian monokultur juga bisa mengakibatkan kualitas kesuburan tanah menjadi memburuk. Apalagi jika tidak dibantu dengan pemberian/ penyebaran pupuk kompos.

Lalu bagaimana dampak sistem pertanian monokultur terhadap keseimbangan ekosistem suatu lingkungan? Tentunya akan mengubah keseimbangan ekosistem lingkungan yang berpotensi terjadinya ledakan hama.

Write a comment