Cara Praktis Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag

Cara-Praktis-Budidaya-Jahe-Merah-Dalam-Polybag-Banner

Hasjrat Yanmar – Budidaya Jahe Merah – Jahe merah menjadi komoditas produksi pertanian yang banyak diminati. Selain karena permintaan pasar yang juga sangat tinggi, harganya pun bisa sangat mahal di waktu-waktu tertentu.

Cara-Praktis-Budidaya-Jahe-Merah-Dalam-Polybag

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk budidaya jahe merah. Kondisi iklim dan geografis di Indonesia sangat mendukung untuk budidaya jahe merah ini. Jahe merah membutuhkan curah hujan antara 2500 – 4000 mm/tahun.

Tanaman ini bisa hidup di dataran rendah hingga ketinggian 2000 mdpl dengan tanah yang subur. Dengan dukungan sinar matahari yang selalu menyinari sepanjang hari. Suhu udara yang untuk penanaman jahe merah ini adalah 20-35 derajat celcius. Jadi, Idonesia sangat mendukung untuk komoditas yang satu ini.

Pada panduan ini, media untuk membudidayakan jahe merah dengan media polybag / karung. Mengapa polybag? Beberapa keuntungan yang bisa di peroleh jika membudidayakan jahe merah menggunakan polybag, yaitu:

>    Jauh lebih hemat dari segi lahan dibanding dengan media tanah. Karena kita bisa menyusun sedemikian rupa sehingga bisa meminimalisir lahan.

>   Banyak opsional yang bisa kita gunakan selain polybag, seperti karung bekas atau pot. Tapi jauh lebih baik polybag, karena simpel.

>    Memeliharanya juga tidak terlalu sulit.

>    Besar kemungkinan, hasil panen akan melimpah.

 

Budidaya Jahe Merah

  1. Persiapan media penanaman

Sebelum kita mempersiapkan media tanam, sebaiknya kita perhatikan juga kriteria yang diperlukan tanaman jahe merah agar bisa tumbuh. Ini sangat penting, terlebih media yang kita gunakan adalah polybag. Diusahakan memenuhi syarat-syaratnya agar hasilnya juga bisa maksimal.

Disini kita akan menggunakan bahan-bahan untuk media tanamnya, seperti tanah, pasir, dan juga pupuk organik dengan kadar perbandingan 1:1:1.

Pupuk organik yang kita gunakan bisa berasal dari pupuk kandang yang sudah difermentasikan agar lebih mudah diserap oleh bahan-bahan lain. Perhatikan juga pH tanahnya. Jangan sampai terlalu asam, usahakan pH nya normal.

 

  1. Penyemaian dan pembibitan jahe merah

Kemudian kita lanjutkan dengan pembibitan. Seleksi bibit jahe merah yang unggul dan berkualitas tinggi. Karena kita tidak ingin hasilnya tidak maksimal.

Tips memilih bibit jahe merah unggulan:

  • Bibit didapat langsung dari kebun bukan dari pasar, sehingga lebih segar.
  • Berasal dari tanaman yang sudah tua (9-10 bulan).
  • Dari tanaman yang sehat, kulitnya rimpang tidak terluka atau lecet.
  • Warnanya masih segar, merah.

Sebenarnya bibit yang sudah siap tanam harus memiliki tunas kurang lebih 5-10 cm. Namun menemukannya agak sulit. Tapi kita bisa membuatnya secara manual dengan teknik penyemaian.

Caranya kita jemur bibit jahe unggul yang sudah kita dapatkan dari kebun (dari pasar juga tidak masalah) hingga kering. Lalu simpan selama satu bulan, bisa disimpan dalam gudang atau dalam peti. Yang terpenting adalah hindari kontak dengan matahari langsung.

Selama satu bulan tersebut, kita harus mengontrolnya, pastikan kelembaban tempatnya terjaga dengan baik. Nanti, setelah 14 hari, tunas baru akan tumbuh dan setelah mencapai panjang yang diperlukan bibit jahe merah tersebut sudah siap ditanam.

 

  1. Menanam jahe merah di dalam polybag

Setelah tunas jahe merah tadi siap, sekarang kita bisa menanamnya ke polybag. Masukkan 2-3 rimpang jahe dalam satu wadah, jika lebar maka bisa lebih sesuaikan saja dengan tempatnya.

Masukkan tunas jahe tadi hingga kedalaman 3-5 cm. Kita bisa menutupnya juga dengan jerami kering. Kemudian siram bibit tersebut dengan kadar air secukupnya, dan jangan biarkan tanaman mengalami kontak dengan sinar matahari secara langsung.

Namun ada saatnya nanti ketika tunas jahe merah harus mendapatkan sinar matahari.

 

  1. Pemeliharaan tanaman jahe merah

Setelah selesai kita menanam jahe merahnya, jangan lupa untuk melakukan perawatan rutin. Setidaknya untuk beberapa bulan pertama kita lakukan penyiraman agar tetap menjaga keberlangsungan hidup tanamannya itu sendiri agar tidak kering dan terjaga kelembabannya.

Setelah umur jahe 2-4 minggu, lakukanlah penyiangan kemudian dilanjutkan pada 3-6 minggu setelahnya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan tanaman pengganggu yang tumbuh.

Setelah jahe berumur 6-7 bulan, kita tidak perlu lagi melakukan penyiangan, karena ukuran rimpang jahe sudah besar.

Kita juga perlu melakukan pembubukan. Karena tanah yang digunakan semakin lama semakin memadat, kita uruk lagi tanah tersebut, kemudian lakukan pemupukan ulang. Berikan pupuk baru agar unsur haranya tetap terjaga. Lakukan hal ini sampai panen tiba.

 

  1. Pemanenan jahe merah

Jahe merah siap dipanen setelah berumur 10-12 bulan. Agar hasil maksimal, tunggu sampai 12 bulan. Ini untuk memastikan bahwa jahe merah kita telah tua dan benar-benar siap dipanen.

Cara penennya sangat mudah. Kita hanya perlu merobek polybagnya, kemudian pisahkan dengan tanah, lalu ambil rimpang jahenya. Agar jahenya bersih, siram dengan air. Jika sudah, diangin-anginkan sambil dijemur dan jahe merah pun siap dipasarkan.

Kurang lebih, seperti itulah cara budidaya jahe merah menggunakan polybag. Semoga panduan ini bermanfaat.

Jika Anda memiliki pengalaman bertani jahe merah, silahkan bagikan melalui komentar. Terima kasih

Write a comment